Sejarah dan Perkembangan Saba di Indonesia
Sejarah dan perkembangan Saba di Indonesia memang menjadi topik menarik untuk dibahas. Saba atau saba banana merupakan salah satu jenis pisang yang populer di Indonesia. Namun, tahukah kamu bagaimana sejarahnya serta bagaimana perkembangannya di tanah air?
Sejarah Saba di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak zaman kolonial Belanda. Pisang saba pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada abad ke-19 oleh Belanda. Menurut ahli sejarah pangan, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso, “Pisang saba awalnya dibawa oleh Belanda dari Filipina dan kemudian ditanam di Indonesia karena cocok dengan iklim tropis di sini.”
Perkembangan pisang saba di Indonesia terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Pisang saba dikenal dengan teksturnya yang kenyal dan rasanya yang manis. Hal inilah yang membuat pisang saba banyak digunakan sebagai bahan baku makanan di Indonesia, seperti untuk membuat kolak, pesmol, atau gorengan.
Menurut peneliti pertanian, Dr. Ir. Dini Rahmawati, “Perkembangan pisang saba di Indonesia terus mengalami peningkatan, terutama dalam hal produksi dan pemasaran. Tidak hanya untuk konsumsi lokal, pisang saba juga diekspor ke berbagai negara karena kualitasnya yang terjamin.”
Dalam buku “Pisang Saba di Indonesia” karya Prof. Dr. Ir. Andi Sudirman, disebutkan bahwa pisang saba memiliki potensi besar sebagai komoditas ekspor Indonesia. “Pisang saba merupakan komoditas unggulan Indonesia yang memiliki pangsa pasar yang cukup luas, terutama di negara-negara Asia Tenggara,” ujarnya.
Sejarah dan perkembangan pisang saba di Indonesia memang menarik untuk diikuti. Dari mulai diperkenalkan oleh Belanda hingga menjadi komoditas ekspor yang diminati oleh banyak negara. Semoga pisang saba terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi pertanian Indonesia.